Puisi bulan dirgantara

                   LORENGMU
                    (Mardiyah)

Gema gelarmu menancap diri
Terpatri menggauli negeri
Baramu menghempas diri
Jiwamu memberontak
menghunus bumi

Terjal bumi derapmu bertalu
Siap!loreng baju,coreng rupamu
Itu dulu!
Merangkak dibalik semak
Mengosong diri,sembunyi maut

Kau serdadu!
Menembus kawah candradimuka
Sekutu rupamu,masamu ada
Namamu terencana
Dengan bisunya kau berkata
"itu berbahaya!"
Loreng bajumu menarikmu
Coreng rupamu membentak jiwamu

Usung anak mu simpan di ranselmu
Imjak benalu dengan sepatumu
Halang benalu memeluk cakrawala negeriku
Rangkai berita itu
Ikat erat di kepalamu
Bagikan dengan malaikat malaikat itu

Loreng wibawamu,tetap coreng rupamu
Meski pelor pelor itu
Istiqomah mrngincarmu

Hadang timah keji itu merenguk darahmu
Itu dulu!
Nanarmu membidik tajam
Menalar serangan di depan

Ku jinjing donggeng untuk kau bacakan
Kau berkata"lihat timah keji itu!"
Tetap kau gauli negeriku
Tiada merasa berbeda dirimu

Kau garang namun picisan dimataku
Itu dulu!
Ikat erat kain putih bernoda merah di kepalamu
Singsingkan lenganmu
bentangkan sayapmu
Peluk cakrawala negeriku demgan senyummu
Erangmu rangkul megeriku

Note:
Walau agak kagak nyambung sama temanya,tapi tetep aku tulis bulan dirgantara,karena puisi ini dibaca pas bulan dirgantara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FILOSOFI KERANG MUTIARA

MERENCANAKAN KEGAGALAN ATAU KEMENANGAN?