Merah jingga lamanda
MERAH JINGGA LAMANDA Mardiyah Ini yang Lamanda rindukan,asap mengepul dari dapur. Setelah sekian lama ia belajar di kota, akhirnya Lamanda kembali ke Desa. Desa MulyaAsri, itulah namanya. Walau desa ini tak begitu asri,berbeda dengan di Yogyakarta. Tapi ada satu hal yang paling ia rindukan,Selain asap. Surat dari Raka. Sahabatnya di Panaragan,desanya dulu. Desa neneknya tinggal. Biasanya setiap ia kembali ke desa, surat itu sudah ada di kamarnya lengkap dengan tanggal pengiriman. Tapi, kali ini Lamanda harus menunggu. 24 September 2017, surat itu datang. Tepatnya dua hari setelah kepulangan Lamanda. Surat itu kali ini berbeda,warnnya merah dan jingga. Surat yang indah. Surat itu ingin bercerita tentang patung empat marga, sesuatu yang belum pernah diungkap. Angin mulai memburu. Langit tidak terlalu cerah memang. Namun, Lamanda tetap bersiap menemui Raka. Gerimis turun perlahan membentuk motif bintik di sweater Lamanda. Ia sedikit mendongak melihat ritme rintik.