Puisi

Ikat berita
(mardiyah)

Ia datang dengan setumpuk berita
Luarbiasa ia masih ada
Ia menyimpan cerita dikeningnya
Ia bercerita dengan tanganya

Ikat berita erat
Bagikan dengan malaikat malaikat
Sampai ku baca dongeng
Untuk di dengarnya
ia berkata
"ah..untuk apa?biar kau fahami zamanku!"

Ia menggeleng kepala
Ketika tanganya bercerita
Tiada mata yang meliriknya
Ia berteriak dengan bisunya
"badanku berbau tanah!"

Samar ia melihat
Koper dijinjing dengan mudahnya
Ikatan berita itu tak ingin ia bagi denganya
Ia kembali menggeleng

Ia ingin mengikat berita
Di atas kepala orang yang tak berkepala
Argh...ia tidak bisa mengikatnya!
Diambilnya besi baja dan menancapkannya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FILOSOFI KERANG MUTIARA

MERENCANAKAN KEGAGALAN ATAU KEMENANGAN?

Puisi bulan dirgantara